Jumat, 31 Maret 2017

Selasa, 28 Maret 2017

Mewaspadai Shalat Kita

MEWASPADAI SHALAT KITA


     
       1.     Pendahuluan

           Shalat adalah tiang agama.[1] Sebagai penyangga agama, shalat memiliki peran yang sangat penting karena kesempurnaannya mempengaruhi kesempurnaan ibadah yang lain. Jika shalatnya sempurna, ibadah yang lain akan sempurna pula. Namun, jika shalatnya tidak sempurna, ibadah yang lain juga tidak sempurna.[2]

Pelaksaan shalat yang tidak sempurna hanya akan mendatangkan laknat dari Allah karena pada hakikatnya tidak dibangun dengan tauhid tetapi dipengaruhi oleh kemunafikan dan kemusyrikan meskipun keduanya hanya samar. Allah telah menegaskan bahwa kecelakaan menimpa orang yang shalat.[3]

Dari uraian tersebut, muncul permasalahan: mengapa orang yang shalat dilaknati          (didoakan celaka)? Bagaimana menjaga shalat kita? Tulisan ini akan menjawab dua pertanyaan tersebut dengan dua topik, yaitu penyebab shalat terlaknati dan cara menjaga shalat kita.

RISALAH ZAKAT : Panduan Menuju Bersih Diri

       Drs. H. Malikun

RISALAH ZAKAT
Panduan Menuju Bersih Diri 



Disusun Oleh : Drs. H. Malikun
(Untuk Kalangan Sendiri)





Judul
RISALAH
zAKAT
Panduan Menuju Bersih diri


Penulis :
Drs. H. Malikun


Editor & Cover :
Dwi Trilaksito, S.Pd.



Cetakan ke-1 : Rajab 1432/ Juni 2011



Diterbitkan oleh :
Pondok Pesantren Al Adzkar





Alamat : Jl. Pucang Tama IX/ 20 Bumi Pucang Gading
Batursari Mranggen Demak Jateng
Telp. (024) 76743744

Senin, 27 Maret 2017

KISAH NABI IBRAHIM 'ALAIHIS SALAM

      Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."

            Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mereka yang telah memberi karunia mereka dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

ZIKIR SYIFA' : Panduan Zikir Untuk Orang Sakit


ZIKIR SYIFA’
Panduan Zikir Untuk Orang Sakit

 
Disusun oleh : Drs. H. Mallikun



PONDOK PESANTREN AL-ADZKAR
PUCANG GADING DEMAK

STUDY TOUR MA AL ADZKAR : Kadilangu, Tuban, Asmorokonde, WBL Jatim














KEMAH BAKTI MTs-MA AL ADZKAR DI CURUG 7 BIDADARI SUMOWONO

Penyerahan Kenang-kenangan dari MTs-MA Al Adzkar Kepada Pengelola Curug 7 Bidadari

Upacara Pembukaan Kemah Bakti MTs-MA Al Adzkar

Pendirian Tenda untuk berteduh MTs-MA Al Adzkar

Kegiatan Api Unggun dan PENSI MTs-MA Al Adzkar

Kegiatan Api Unggun dan Pensi MTs-MA Al Adzkar

Prosesi Penyalaan Api Unggun MTs-MA Al Adzkar

Upacara Penutupan Kemah Bakti MTs-MA Al Adzkar

Minggu, 19 Maret 2017

Akhlak Terpuji Menghadapi Musibah




AKHLAK TERPUJI

MENGHADAPI 

MUSIBAH




       1.      Pendahuluan
                
                Setiap menghadapi musibah, banyak di antara muanusia yang bersikap dan bertindak melampoui batas kewajaran. Dari sikap yang masih bisa ditolelir sampai dengan sikap yang tidak bisa ditulelir. Sikap yang masih bisa ditolelir seperti sedih dalam menghadapi musibah baik yang tertahan di dalam hati maupun yang diungkapkan dengan tangisan. Sikap yang tidak bisa ditolelir seperti bunuh diri atau kembali menjadi kafir.[1]

               Musibah pada hakikatnya bukan merupakan sesuatu yang memberatkan manusia. Sakit tidak akan menyakiti manusia, hanya saja manusia menyukai hidup sehat. Fakir (hidup serba kekurangan) tidak akan menyakiti manusia, hanya saja manusia menyukai  hidup kaya (serba kecukupan). Begitu pula bodoh tidak akan menjadikan manusia menderita, hanya saja manusia menyukai hidup pandai.[2]

              Dari uraian tersebut, muncullah persoalan apa itu musibah? Bagaimana menghadapi musibah dengan mengedepankan akhlak yang baik kepada Allah SWT? Selanjutnya, dari dua masalah tersebut, penulis memerikan pengertian musibah dan akhlak terpuji menghadapi musibah.

Senin, 13 Maret 2017

PPDB MTs-MA AL ADZKAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENERIMAAN SANTRI/ SISWA BARU MTs-MA AL ADZKAR 
PUCANGGADING MRANGGEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

PENERIMAAN SANTRI BARU MTs-MA AL ADZKAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BLOSUR PPDB MTs-MA AL ADZKAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018



DOKUMENTASI PENGAJIAN PADANG REMBULAN

DOKUMENTASI PENGAJIAN PADANG REMBULAN 
PONPES AL ADZKAR PUCANG GADING MRANGGEN DEMAK
SENIN, 13 MARET 2017

Alhamdulillah Pengajian Padang Rembulan tadi malam dapat kunjungan Syech Abdul Qodir Al Jelani Bilali Syah beserta rombongan dari Malaysia dan Singapura mudah2an manfaat dan berkah. berikut beberapa  dokumentasi fotonya ....






Rabu, 08 Maret 2017

Peran Ulama dalam NKRI


PERAN ULAMA

DALAM NEGARA KESATUAN 

REPUBLIK INDONESIA


Oleh : ABAH MALIKUN



1.      Pendahuluan

Pilar sebuah negara itu ada empat, yaitu adilnya umara/pemerintah, ilmunya ulama, dermawannya orang kaya, dan doanya orang miskin.[1] Jika tidak ada keadilan, manusia bisa memakan manusia yang lain. Jika tidak ada ilmunya ulama, orang bodoh akan binasa. Jika orang kaya tidak dermawan, orang-orang miskin akan binasa. Begitu pula, jika tidak ada doa dari orang miskin, orang-orang kaya akan binasa.

             Keempat pilar itu harus ada dalam suatu negara agar kedaulatannya tetap tegak berdiri. Dalam tulisannya ini, hanya akan dibahas peran ulama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan rumusan masalah: siapa yang dipandang sebagai ulama? Bagaimana peran ulama dalam kedaulatan NKRI? Bagaimana cara memberdayakan ulama agar efektif perannya?

Selasa, 07 Maret 2017

Kemuliaan Manusia : Terletak pada akalnya?

KEMULIAAN MANUSIA: Terletak pada Akalnya?

Oleh : Abah Malikun
(Pengasuh Ponpes Al Adzkar)


     1.       Pendahuluan

           Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia. Kemuliaan manusia terletak pada bentuk fisik yang paling bagus dibanding yang lain.[1] Coba saja kita bandingkan diri kita dengan hewan misalnya. Tentu saja kita (manusia) paling bagus. Oleh karena itulah, kata ‘cantik’ dan ‘tampan’ hanya pantas diperuntukkan kepada manusia.

 Kemuliaan manusia yang lain berupa karakter yang adil, keseimbangan ketika berdiri, kecerdikan akalnya, kepahaman dalam ucapan dan berisyarat serta tulisan, petunjuk terhadap berbagai pekerjaan dan tempat tinggal, serta keahlian dalam mengelola bumi.

 Betulkah semua manusia menyadari kemuliaan tersebut? Keindahan bentuk yang telah dikaruniakan oleh Allah akan sirna manakala manusia tidak mengisinya dengan iman dan perbuatan yang baik.[2] Lalu di mana letak kemuliaan manusia tersebut? Tulisan ini akan memaparkan kemuliaan manusia dari segi akalnya.

PROFIL PONPES AL ADZKAR PUCANG GADING MRANGGEN DEMAK

PROFIL PONDOK PESANTREN AL ADZKAR

PUCANG GADING MRANGGEN DEMAK

A. Mukadimah
"Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang) . Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya". (Q.S. At Taubah : 122). Hanya SDM yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan zaman, mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan lingkungannya, menyeimbangkan dan menyelaraskan kebutuhan lahir dan batin, kehidupan dunia akhirat dan mampu mengimplementasi kedudukannya sebagai hamba Allah, kholifah Allah di muka bumi, sebagai warga Negara dan anggota masyarakat dengan mengedepankan sifat-sifat terpuji dan akhlakul karimah.

B. Tujuan Intitusional 
Sadar akan kenyataan di atas, Pesantren Al Adzkar berupaya keras menyiapkan SDM Muslim yang berkualitas dengan menguasai IPTEK dan menguasai IMTAQ 
C. Visi dan Misi
Visi : Terwujudnya insan mandiri yang memiliki iman dan taqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Misi : Mengantarkan dan memberdayakan santri meenjadi manusia yang berilmu, beramal dan berakhlakul karimah serta           trampil dan beretos kerja islami.

D. Program Pendidikan

Program Pendidikan Pesantren Al Adzkar: Formal : MTs dan MA
Kepesantrenan : - Pra Awaliyah - Awaliyah - Wustho - Ulya - Perintisan Pesantren Baru/ Diniyah/ TPQ 
E. Kurikulum
a. Pendidikan Formal : MTs an MA Mengikuti kurikulum Kementerian Agama

b. Pendidikan kepesantrenan meliputi kajian-kajian ilmu diniyah seperti Al Qur’an, Al Hadits, Tauhid, Akhlak, Fiqh, Nahwu, Shorof, Mantiq, Bayan dan lain-lain melalui kajian kitab klasik/ kitab kuning sesuai dengan tingkatan dan kelasnya. Setelah menyelesaikan tingkat Aliyah santri dibina untuk merintis pesantren baru/ Diniyah/ TPQ. 

c. Lampiran Kurikulum

1. Pra Awaliyah a. Tartilul Qur’an b. Tahfizh c. Persholatan d. Tarikh
2. Awaliyah 1 a. Tahfizh b. Hidayatush Sibyan c. Mabadi’ Fiqhiyah 1 d. Lughotul Arabiyah 1 e. Aqidatul Awam f. Nurul Yakin 1 g. Imla’ h. Nadhom Alala i. Akhlakul Banin 1 j. Nahwu Wadhi’ 1
3. Awaliyah 2 a. Tahfizh b. Tuhfatul Athfal c. Mabadi’ Fiqhiyah 2 d. Lughotul Arabiyah 2 e. Hazidatul Bahiyah f. Nurul Yakin 2 g. Khotul Arabiyah h. Tanbihul Muta’alim i. Akhlakul Banin 2 j. Nahwu Wadhi’ 2 k. Amtsilatul Tashrifah 1
4. Awaliyah 3 a. Tahfizh b. Mustholah Tajwid c. Mabadi’ Fiqhiyah 3 d. Lughotul Arabiyah 3 e. Nurul Yaqin 3 f. Khotul Arabiyah 2 g. Nazhoman Ta’lim h. Akhlakul Banin 3 i. Nahwu Wadhi’ 3 j. Amtsilatul Tashrifah 2
5. Wustho 1 a. Tahfizh b. Tanwirul Qori’ c. Awamil Jarjani d. Amtsilatul Tashrifah lanjutan e. Qothrul Ghoits f. Khotul Arabiyah lanjutan g. Washoya h. Qowa’idul i’rob i. Arbain Nawawi j. Jurumiyah k. Safinatun Najah
6. Wustho 2 a. Tahfizh b. Fathur Rahman c. Nazhom Maqsud d. Qowa’idul I’lal e. Sulam Taufiq f. Amtsilatul Tashrifah lanjutan g. Tijan Durori h. Umriti i. Ta’limul Muta’alim
7. Wustho 3 a. Tahfizh b. Hidayatul Mustafidz c. Mutamimah d. Bulughul Marom e. Baiquniyah f. Waroqot g. Awanun Zhorfiyah h. Fathul Qorib
8. Ulya 1 a. Tahfizh b. Fathul Manan c. Alfiyah d. Fathul Mu’in e. Kaelani f. Bulughul Maram lanjutan g. Daqoiqul Akhbar h. Ulumul Qur’an
9. Ulya 2 a. Tahfizh b. Tajwid Nawawi c. Alfiyah d. Fathul Mu’in e. Jawahirul Maknun f. Tashrihut Tasri g. Faraid h. Jawahirul Buchori
10. Ulya 3 a. Tajwidul Qur’an b. Tahfizh c. Mantiq d. Fathul Wahab e. Ushulul Fiqhiyah f. Qowa’idul Fiqhiyah g. Minhatul Mughits
11. Umum a. Kajian Tafsir b. Kajian Hikmah c. Kajian Hadits d. Bashul Masail 

F. Agenda Harian 
02.30-03.30 Sholat tahajud 04.00-05.30 Sholat Subuh, Kajian Tafsir, Hikmah, Tasawuf 05.30-06.15 Makan pagi, Persiapan sekolah 06.15-12.00 Belajar di sekolah 12.00-13.00 Makan siang, Istirahat 13.00-15.00 Belajar di Sekolah 15.00-17.00 Sholat Ashar, Bersih-bersih, Mandi.  18.00-20.00 Sholat Maghrib, Mujahadah, Shalat Isya' 20.00-22.00 Belajar 22.00-02.30 Istirahat Malam
 G. Asatidz/ Dewan Guru 
Tenaga pengajar/ pengasuh terdiri dari pengasuh, Ustadz dan santri senoir
H. Pembiayaan Pendidikan 
Biaya operasional Pesantren Al Adzkar bersumber dari :
 a. Para donator tetap 
b. Sumbangan Umat
 c. Infak orang tua/ wali santri 
d. Usaha-usaha lain yang halal 
I. Pengabdian Masyarakat 
a. Guru privat 
b. Pengurusan jenazah
 c. Zikir maut dan zikir maridh
 d. Khotmil Qur’an bin Nazhor
 J. Pengajian Padang Rembulan
Pengajian ini dilaksanakan di halaman pondok pada setiap malam tanggal 15 bulan-bulan qomariah/hijriyah kecuali Romadhan. Tujuannya adalah sebagai wahana dakwah kepada umat sekaligus mendekatkan ulama kepada umat. Acarannya : pembukaan, gema wahyu Illahi, zikir tahlil, sholawat diba' dan tausiah. Jamaah yang hadir  warga muslim Pucang Gading dan sekitarnya. Pembiayaannya disumbang jamaah dan dari Baitul Mal.

K.Baitul Mal
Baitul mal pada hakikatnya adalah lumbungnya umat. Tujuannya adalah menghimpun dan menyalurkan zakat, sodaqoh, infaq, dan wakaf. Fungsinya: membiayai kegiatan dakwah, pendidikan (santri berprestasi, yatama, dhuafa), ekonomi umat, kesejahteraan umat dan pembangunan (dan pengembangan) sarana . 

Senin, 06 Maret 2017

Model Kepemimpinan Rasulullah S.A.W

BERCERMIN KEPADA :

Model Kepemimpinan 
Rasulullah SAW

Oleh:  Abah Malikun


1.  Pendahuluan
               Semua negara pasti memiliki  pemimpin. Model kepemimipinannya berbeda-beda, ada yang leberal,  otoriter, dan ada pula yang model kebapakan. Namun, hampir tidak ada negara yang memiliki pemimpin yang demokratis, termasuk negara yang mengaku sebagai negara yang paling demokratis sekalipun.

             Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang berorientasi kepada rakyat. Visi dan misinya adalah kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Hal ini dapat dilihat produk hukum dan kebijakan kepemimpinannya yang berpihak kepada rakyat. Kesejahteraan dan kemakmuran bukan hanya bersifat materialis atau duniawi tetapi juga menyangkut  aspek kehidupan spiritual religius atau ukhrawi. Aspek kehidupan yang bersifat meterialis adalah tercukupinya masalah pakan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Sedangkan aspek kehidupan yang bersifat spiritual religius  adalah terciptanya kesempatan beribadah seluas-luasnya menurut agama dan kepercayaan yang ada.

             Agar pemimpin yang ada sekarang ini bisa bersikap dan bersifat demokratis, satu-satunya cermin untuk hal tersebut adalah model kemimpinan Rasulullah SAW. Mengapa demikian? Bagaimana kompetensi kepemimpinan Beliau SAW? Bagaimana model kepemimpinan Beliau SAW?

             Tulisan ini akan menjawab semua pertanyaan di atas dengan detail dan mengacu pada refernsi Quran yang agung. Pembahasan difokuskan pada term-term kepribadian Beliau, kompetensi kepemimpinannya, dan model kepemimpinannya.

MENAATI ULIL AMRI

K.H. Drs. Malikun, M.Pd.I.
MENAATI ULIL AMRI :
Sebuah Tinjauan Fikh Kontemporer







           Sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki pemerintahan yang sah, kita memiliki kewajiban untuk menaatinya. Kewajiban ini disandarkan kepada dalil naqli yang berbunyi,”Yaa ayyuhalladziina aamanuu athi’ullaha wa athi’ur rasuula wa ulil amri minkum” (= Hai orang-orang yang beriman,taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kalian ) [1] Perintah taat kepada pemerintah yang sah dalam ayat tersebut menempati urutan ketiga setelah taat kepada Allah dan Rasul SAW.

            Namun, dalam kenyataannya, masih banyak yang meragukan apakah ulil amri termasuk pemerintah yang sah di Indonesia. Ada juga yang berpendapat bahwa ulil amri hanya berhenti pada zaman sahabat ( baca : khulafaur rasidin ). Pendapat lain mengatakan bahwa ulil amri hanya ada dalam negara Islam. Lalu, siapa yang dimaksud dengan ulil amri? Apakah pemerintah Indonesia termasuk ulil amri? Lalu, bagaimana cara menaati ulil amri di Indonesia?

             Tulisan pendek ini akan membahasnya dari sisi Fikh Kontemporer. Cakupan bahasannya meliputi pengertian ulil amri, pemerintah dari sisi fikh, dan cara menaati ulil amri.

DOKUMENTASI KEGIATAN PONPES, MTs, MA AL ADZKAR


Doa Imtihan Bersama Habib Hasan Abdur Rahman Al Jufri 

Pembinaan oleh Pengasuh Ponpes Al Adzkar

Memperingati Hari Santri Nasional

Pengajian Padang Rembulan Ponpes Al Adzkar


Pengajian Padang Rembulan Ponpes Al Adzkar

Akhirus Sanah MTs Al Adzkar Tahun 2015

Workshop Pendidik dan Tenaga Pendidikan MA Al Adzkar

Siswa Putra MTs Al Adzkar 

Siswa Putra MA Al Adzkar

Kegiatan KBM MTs Al Adzkar

Peringatan Hari Santri Nasional

Kegiatan Sholat Dhuha Berjama'ah

Ekstra Rebana Ponpes Al Adzkar

Kegiatan Kemah MTs-MA Al Adzkar di Curug 7 Bidadari Sumowono

Kegiatan Out Door Di Curug Lawe MTs-MA MA Al Adzkar

Kegiatan Out Door di Masjid Agung MTs -MA Al Adzkar

Siswi Putri MA Al Adzkar


PPDB MTs AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MTs  AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025   VISI MTs AL ADZKAR:  Terbentuknya anak shalih yan sehat, cerdas dan t...