Minggu, 18 Februari 2018

Menakar Bahaya Fitnah


Menakar Bahaya Fitnah
Oleh : Abah Malikun

             1.    Pendahuluan
              Dalam kenyataan sehari-hari, fitnah dapat sangat merugikan semua sendi kehidupan. Di masyarakat, fitnah menyebabkan rusaknya keharmonisan dan ketentraman lingkungan. Dalam perpolitikan, fitnah dapat menjatuhkan lawan politiknya. Begitu pula, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kesatuan dan persatuan akan rontok karena fitnah ini.
              Ungkapan ‘fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan’[1] menjadi terbukti karena orang yang difitnah dapat mendekam dipenjara tanpa berbuat kesalahan nyata. Efek lain dari fitnah adalah orang yang difitnah akan dikucilkan dalam kehidupan bermasyarakat, terkena teror yang tidak ada habis-habisnya, bahkan ancaman pembunuhan bisa saja menjadi kenyataan.
              Lalu, apa itu fitnah? Bagaimana pula bahayanya? Tulisan ini mencoba mendeskripsikan bagaimana menakar bahaya fitnah yang dimulai dengan definisinya.
2.    Definisi Fitnah
              Fitnah merupakan perkataan yang yang bermaksud menjelekkan orang lain (yang difitnah).[2] Definisi tersebut menekankan bahwa fitnah berupa perbuatan lisan yang berisi berita buruk tentang seseorang yang memiliki tendensi agar orang yang dijelekkan menjadi tersiar.
              Wujud fitnah juga dapat berupa menyebarkan perbuatan keji orang lain agar tersiar padahal perbuatan keji tersebut tidak pernah terjadi.[3] Perbuatan lisan ini jelas mengada-ada kebohongan orang lain untuk membunuh karakter sehingga sebesar apapun kebaikannya tidak akan nampak sedikitpun.[4] Orang memandang yang difitnah dengan pandangan sinis.
             Dilihat dari perilaku pemfitnah (orang yang memfitnah), fitnah pada hakikatnya menyerupai ghibah (menggunjing).[5] Itulah sebabnya memfitnah sama saja dengan makan daging bangkai saudara sendiri. Yang lebih parah, fitnah menyakiti saudaranya tanpa kesalahan yang diperbuatnya.[6] Allah SWT berfirman (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.[7]
             Bila kita mendengar dari orang lain, segala ucapan itu kita terima dengan telinga, bukan dengan lidah (ucapan). Berita-berita itu menyebar luas dari telinga ke telinga seolah keluar dari mulut ke mulut. Hati adalah yang menentukan apakah semua berita yang di dengar itu adalah benar atau salah. Allah SWT berfirman9 yang artinya),
“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”[8]
            Selanjutnya, perbuatan fitnah akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT mengenai panca indera kita di akhirat. Dalam hal ini, Allah telah berfirman (yang artinya),
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).”[9]
3.    Bahaya Fitnah
              Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan atau dosa besar sebab fitnah itu sendiri berbahaya. Adapun bahaya fitnah itu antara lain sebagai berikut: Pertama, fitnah menimbulkan kesengsaraan. Oleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan menjauhinya.
              Bahaya fitnah kedua adalah menimbulkan keresehan di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang karena takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut jika suatu saat mereka akan jadi korban.
             Ketiganya adalah  bisa memecah kebersamaan dan tali silaturrahmi. Satu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran setan (masalah yang tiada akhir). Tali silaturahmi yang selalu kita jaga bisa pudar bahkan hancur oleh fitnah ini. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niatan jahat berbuat kriminal yang dapat mencelakai orang lain.
             Bahaya yang keempat adalah merugikan orang lain. Sudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian, mulai dari fisik, psikis, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling menyakitkan adalah hancurnya harga diri karena pada dasarnya setiap manusia pasti ingin dihargai di mata manusia lainnya.
              Kelimanya adalah pelaku fitnah menjadi munafik dan tidak akan masuk surga. Ciri-ciri orang munafik yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan justru mengkhianatinya, dan melanggar janji. Fitnah merupakan salah satu dosa besar yang menjadi penghalang seorang muslim masuk surga. Akibat dari perbuatan fitnah sendiri akan menjadi tanggungannya seumur hidup yang apabila tidak segera bertaubat maka neraka lah ancamannya.[10]

4.    Penutup
             Bahaya fitnah sangat besar baik bagi pelaku maupun yang difitnah. Bagi pelaku, fitnah merupakan perbuatan nifak yang diancam dengan siksa neraka. Sedangkan bagi yang menjadi sasaran, fitnah bisa membunuh karakternya dan teraniaya di tengah-tengah masyarakat. Wallahu a’lam bishshawab.




[1] Q.S.Al Baqoroh: 217
[2] Tim Ganeca, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Bandung: Penebar Ilmu, 2008 hlm. 117
[3] Baca Quran Surat An Nur: 19
[4] Q.S. al Ahzab: 58
[5]Q.S. al Hujurat: 12
[6] Q.S.al Ahzab: 58
[7] Q.S. al Hujurat: 6
[8] Q.S. An Nur:15
[9] Q.S. an Nur:23-25
[10] Disarikan dari H.R. Bukhari dan Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPDB MTs AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MTs  AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025   VISI MTs AL ADZKAR:  Terbentuknya anak shalih yan sehat, cerdas dan t...