Rabu, 28 Februari 2018

Kriteria Pemimpin



KRITERIA PEMIMPIN: 
Secuil Pedoman bagi Pemilih Muslim
Oleh : Drs. H. Malikun, M.Pd.I.


      1.      Pendahuluan

              Sebentar lagi akan dilaksanakan pilkada serentak dan disusul pilpres. Sebagai rakyat yang memiliki hak pilih, kita tentu membutuhkan pedoman untuk menentukan pilihan sehingga mendapatkan pemimpin yang meneladani Rasulullah SAW. Pemimpin tersebut harus mampu menciptakan masyarakat madani, dan wilayah yang baldatun thayyibatun wara’bun ghafur atau dengan istilah Jawa gemah ripah loh jinawi.

              Menentukan pilihan bukan hal yang sepele karena menentukan keberhasilan yang bersama dalam masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kriteria pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyat dan merakyatkan kesejahteraan di wilayah kepemimpinannya. Kriteria tersebut dibutuhkan agar pilihan kita tepat dan bernilai ibadah karena bersandar kepada keridhaan Allah dan keteladanan Rasulullah SAW.

              Dari uraian tersebut, kita perlu mengetahui apa itu pemimpin? Bagaimana kriteria pemimpin? Oleh karena itu, dalam kajian ini, penulis berikan tema pengertian pemimpin dan kriteria pemimpin.


2.      Pengertian Pemimpin

              Pemimpin berasal dari bentuk dasar ‘pimpin’ dan imbuhan pe- yang berarti orang yang memimpin. Artinya, individu manusia yang yang diamanatkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.[1] Definisi tersebut menjelaskan dengan datail bahwa pemimpin adalah sebuah amanah bukan jabatan yang diperjual belikan. Amanah tersebut disertai kesepakatan antara pemimpin dan pemilihnya sebagai pemberi amanah.

              Pemimpin juga berarti orang yang bisa memimpin dalam arti mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.[2] Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah bentuk kecakapan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kecapakan tersebut merupakan bakat asli yang diasah dalam proses pematangan di tengah-tengah masyarakat yang ditunjukkan secara nyata bukan janji-janji yang dipoles dingan bahasa yang memikat.

              Dari definisi tersebut, kita dapat merumuskan bahwa pemimpin adalah amanah dari rakyat agar mencapai kesepakan bersama. Amanah kepemimpinan tersebut semestinya diberikan kepada individu yang sudah terbukti mampu menggerakkan rakyat untuk meraih kesejahteraan bersama. Oleh kerena itulah, pemimpin yang dipilih harus membuktikan kemampuannya membuat rakyat sejahtera.

3.      Kriteria Pemimpin

              Pemimpin yang lahir karena amanah rakyat tentu memiliki kualitas yang didasarkan atas kriteria-kriteria fisik, psikhis, agamis, dan sosio-kultural. Kriteria fisik meliputi kemampuan jasmaniah yang disyaratkan oleh medis sebagai pemimpin. Syarat tersebut ditandai dengan lulusnya saat tes kesehatan. Alquran menambahkan bahwa syarat pemimpin adalah seorang laki-laki karena memiliki kelebihan fisik maupun psikhis dibandingkan sorang wanita.[3] Itulah sebabnya, kriteria seorang laki-laki adalah kriteria pertama dan utama menurut Alquran.

              Kriteria psikhis meliputi kecerdasan intelektual di atas rata-rata sehingga dengan cepat membaca ayat-ayat qauliyah maupun kauniyah untuk dengan cepat memutuskan suatu kebijakan bagi kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Kecerdasan emosional mencakup kemamuan mengendalikan emosionalnya saat menghadapi gejolak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat sehingga tidak mudah marah, tidak mudah percaya laporan bawahan, dan tidak gegabah dalam bertindak. Kematangan emosional seorang pemimpin menentukan kearifan dalam memutuskan sesuatu, tenang dalam menghadapi situasi yang sangat genting sekalipun, dan bertindak dengan pertimbangan yang sangat matang tanpa mengurangi kasigapan dalam bersikap.

              Kriteria agamis bagi seorang pemimpin sangat mutlak karena pada hakikatnya ruh pemimpin adalah keimanan dan ketakwaannya. Seorang pemimpin yang beriman akan bertindak apapun berdasarkan imannya, bukan hanya mengandalkan logika, tenaga, apa lagi kesewenang-wenangannya. Pemimpin mukmin sadar betul bahwa kepemimpinannya adalah dari, oleh, dan untuk Allah semata. Ketakwaan pemimpin berpengaruh pada warna kebijakan yang tidak hanya bersifat meterialistis juga menyangkut kemakmuran religiusitas. Segala informasi yang harus disampaikan kepada rakyat dikemas dalam bentuk dakwah melalui le,baga-lembaga agama. Ketakwaannya juga teruji karena kemuliaan akhlaknya, minimal amanah, fathonah, sidik, dan tablig diterapkan dengan baik. Oleh karenanya, pemimpin harus tafaquh fid diin (cerdas dalam ilmu agama).

              Kriteria sosio-budaya diaplikasikan dengan mengejawantahkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan religiusnya sesuai dengan kondisi masyarakat dan budaya yang ada. Oleh kerena itu, kriteria tersebut sesuai dengan kepemimpinan Pancasilais yang disyaratkan bagi seluruh pemimpin di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tanpa memahami kondisi masyarakat dan budayanya, pemimpin tidak akan berhasil dalam kepemimpinannya.

4.      Penutup

              Akhirnya, pemimpin adalah individu manusia yang mendapatkan amanah dari rakyat atau pengikutnya untuk menggerakkan semua komponen masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin harus memiliki kriteria fisik, psikhis, agamis, dan sosio-kultural agar dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan mendapat ridha Allah SWT dan meneladani Rasulullah SAW. Wallahu a’lam bisha shawab.
             



[1] Ahmad Rusli (1999) dalam referensi-kepemimpinan-blogsp. 20 Maret 2009
[2] Miftah Thoha, “Prilaku Organisasi” tahun 1983 hlm. 255
[3] Allah SWT telah berfirman (Annisa:34), “Arrijaalu qawwamuuna ‘alan nisaa-i bimaa fdhalallahuba’dhahum ‘alaa ba’dhin wabimaa anfaquu min amwaalihim” (= Kaum laki-laki adalah pemimpin kaum wanita karena Allah telah melebihkan sebagaian mereka [laki-laki] atas sebagian mereka [wanita] dan karena mereka [laki-laki] memberi nafkah dengan hartanya). Ayat ini memang untuk pemimpin keluarga. Dengan demikian bagaimana keluarga yang kecil saja harus dipimpin laki-laki, apalagi wilayah yang luas bahkan negara?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPDB MTs AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MTs  AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025   VISI MTs AL ADZKAR:  Terbentuknya anak shalih yan sehat, cerdas dan t...