Rabu, 25 Oktober 2017



KIRAB HARI SANTRI
MA'HAD AL ADZKAR PUCANG GADING MRANGGEN DEMAK
TAHUN 2017



K.H. Drs. Malikun, M.Pd.I. (Pengasuh Ponpes Al Adzkar memberikan amanat pembina upacara pada peringatan Hari Santri Nasional yang ke-3)













Senin, 22 Mei 2017

SUFISTIK DALAM PUASA




SUFISTIK DALAM PUASA

OLEH : ABAH MALIKUN





   1.      Pendahuluan

              Antara sufistik dan puasa merupakan dua hal yang saling berhubungan erat dan saling menyempurnakan. Sufistik merupakan karakter pencari jalan menuju cinta tertinggi, cinta Illahi dengan sedikit melepaskan sifat hewani dan setani yang melekat dalam jiwanya. Cara yang ditempuh oleh kelompok sufisme adalah berlapar dahaga (puasa), diam (memelihara lisan dari perkataan yang yang tidak penting dan tidak bermanfaat), tidak tidur (bertahajud) dan berhulwat (membatasi pergaulan).[1]

              Puasa adalah ibadah khusus (mahdhah) yang berupa menahan semua yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Yang membatalkan puasa di sini berupa makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan badan dengan suami atau isteri, keluar darah haid atau nifas, dan mengeluarkan mani.[2] Di samping itu ada perkara yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing (ghibah), adu domba, melihat dengan syahwat, marah, dan berbuat aniaya.[3] Al Quran juga menegaskan bahwa tujuan berpuasa adalah meraih jiwa taqwa, derajat tertinggi di sisi Rabb-nya.[4]

             Jelaslah bahwa hakikat dan tujuan puasa searah dengan tujuan kelompak sufisme. Lalu apa itu sufistik? Apa pula hakikat puasa? Bagaimana keterkaitan antara keduanya? Kajian ini menjawab tiga permasalahan tersebut dengan membahas term pengertian sufistik, hakikat puasa, dan korelasi/hubungan antara sufistik dan puasa.

DOKUMENTASI AKREDITASI MA AL ADZKAR



DOKUMENTASI AKREDITASI MA AL ADZKAR
PUCANGGADING MRANGGEN DEMAK
TANGGAL 15-16 MEI 2017

Asesor, Yayasan dan Tim Akreditasi MA Al Adzkar 







Senin, 03 April 2017

Mempersiapkan Puasa Kita

      

MEMPERSIAPKAN


PUASA KITA


      1.      Pendahuluan

            Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika memasuki bulan Rajab adalah Allahumma barik lanaa fii rajaba wasya’bana wabalighnaa ramadhana (=Ya Allah berkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’bana serta perjalankan kami menuju Ramadhan).[1] Doa ini memberi pemahaman  bahwa untuk memasuki bulan Ramadhan, kita harus mempersiapkan diri sejak bulan Rajab baik persiapan fisik maupun mental. Fisik berarti tubuh kita harus sehat dan kuat. Sedangkan mental menyangkut hati kita menunjukkan kegembiraan menyambut Ramadhan, seperti sabda Rasul SAW, “Man fariha bidukhuli ramadhana harramahullahu ‘alan nirani” (=Barang siapa yang berbangga hati dengan kedatangan Ramadhan, Allah telah mengharamkannya dari api neraka).[2]

Kata ‘barik’ dalam hadits tersebut mengandung kebaikan dunia akhirat. Allah telah mengajarkan kita doa  ‘rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naari’ (= Ya Tuhan kami, beri kami kebaikan di dunia dan akherat, serta jagalah kami dari azab neraka).[3] Oleh karena itulah, persiapan menghadapi Ramadhan diwujudkan dengan usaha peningkatan kualitas iman dan takwa sehingga pada saat menjalankan puasa pada bulan Ramadhan, iman benar-benar sudah kondisif.

            Dari uraian di atas, rumusan masalah yang muncul adalah apa saja yang harus kita persiapkan agar puasa Ramadhan kita benar-benar berjalan sesuai dengan syariat? Apa hakikat puasa kita? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini memerikan persiapan puasa kita dan hakikat puasa kita.

Jumat, 31 Maret 2017

Selasa, 28 Maret 2017

Mewaspadai Shalat Kita

MEWASPADAI SHALAT KITA


     
       1.     Pendahuluan

           Shalat adalah tiang agama.[1] Sebagai penyangga agama, shalat memiliki peran yang sangat penting karena kesempurnaannya mempengaruhi kesempurnaan ibadah yang lain. Jika shalatnya sempurna, ibadah yang lain akan sempurna pula. Namun, jika shalatnya tidak sempurna, ibadah yang lain juga tidak sempurna.[2]

Pelaksaan shalat yang tidak sempurna hanya akan mendatangkan laknat dari Allah karena pada hakikatnya tidak dibangun dengan tauhid tetapi dipengaruhi oleh kemunafikan dan kemusyrikan meskipun keduanya hanya samar. Allah telah menegaskan bahwa kecelakaan menimpa orang yang shalat.[3]

Dari uraian tersebut, muncul permasalahan: mengapa orang yang shalat dilaknati          (didoakan celaka)? Bagaimana menjaga shalat kita? Tulisan ini akan menjawab dua pertanyaan tersebut dengan dua topik, yaitu penyebab shalat terlaknati dan cara menjaga shalat kita.

RISALAH ZAKAT : Panduan Menuju Bersih Diri

       Drs. H. Malikun

RISALAH ZAKAT
Panduan Menuju Bersih Diri 



Disusun Oleh : Drs. H. Malikun
(Untuk Kalangan Sendiri)





Judul
RISALAH
zAKAT
Panduan Menuju Bersih diri


Penulis :
Drs. H. Malikun


Editor & Cover :
Dwi Trilaksito, S.Pd.



Cetakan ke-1 : Rajab 1432/ Juni 2011



Diterbitkan oleh :
Pondok Pesantren Al Adzkar





Alamat : Jl. Pucang Tama IX/ 20 Bumi Pucang Gading
Batursari Mranggen Demak Jateng
Telp. (024) 76743744

Senin, 27 Maret 2017

KISAH NABI IBRAHIM 'ALAIHIS SALAM

      Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."

            Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mereka yang telah memberi karunia mereka dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

ZIKIR SYIFA' : Panduan Zikir Untuk Orang Sakit


ZIKIR SYIFA’
Panduan Zikir Untuk Orang Sakit

 
Disusun oleh : Drs. H. Mallikun



PONDOK PESANTREN AL-ADZKAR
PUCANG GADING DEMAK

STUDY TOUR MA AL ADZKAR : Kadilangu, Tuban, Asmorokonde, WBL Jatim














KEMAH BAKTI MTs-MA AL ADZKAR DI CURUG 7 BIDADARI SUMOWONO

Penyerahan Kenang-kenangan dari MTs-MA Al Adzkar Kepada Pengelola Curug 7 Bidadari

Upacara Pembukaan Kemah Bakti MTs-MA Al Adzkar

Pendirian Tenda untuk berteduh MTs-MA Al Adzkar

Kegiatan Api Unggun dan PENSI MTs-MA Al Adzkar

Kegiatan Api Unggun dan Pensi MTs-MA Al Adzkar

Prosesi Penyalaan Api Unggun MTs-MA Al Adzkar

Upacara Penutupan Kemah Bakti MTs-MA Al Adzkar

PPDB MTs AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MTs  AL ADZKAR TAHUN 2024/ 2025   VISI MTs AL ADZKAR:  Terbentuknya anak shalih yan sehat, cerdas dan t...