MENJAGA HATI: Apa
Urgensinya
Oleh : Abah Malikun
1. Pendahuluan
Masih ingatkah kita akan syair lagu
karangan AA Gyim? Salah satu baitnya berbunyi,
“Jagalah hati
Jangan kaukotori
Jagalah hati
Lantera hidup ini.”
Syair tersebut
mengajak kita menjaga hati, jangan sampai kotor karena hati memiliki fungsi
sebagai lampu yang menerangi hidup kita. Jika kotor, hati tidak akan berfunsi
secara maksimal sebagai lantera yang menerangi kehidupan yang kadang gelap tak
berujung.
Hati mempengaruhi kehidupan kita.
Apakah hidup kita lurus dalam hidayah-Nya atau justru penuh dengan kegiatan
memenuhi hawa nafsu dan mengejar hubbud dunya (cinta dunia)? Itu semua
tergantung baik atau buruknya hati kita, bersih atau kotornya hati kita,
seperti telah disabdakan oleh Rasulullah SAW (yang artinya), “Ingatlah di dalam
jasad ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, maka baiklah jasad
semuanya. Jika buruk, maka rusaklah jasad semuanya. Ingatlah, dia adalah hati.”
Selanjutnya, mengapa hati bisa
menjadi kotor? Bagaimana cara menjaga hiti agar tetap terjaga kebersihan atau
kesuciannya? Tulisannya ini akan memerikan jawaban keduanya dengan membahas
penyebab hati menjadi kotor dan cara menjaga kebersihannya.
2. Penyebab
Hati Kotor
Paling tidak ada empat penyebab
kotornya hati.[1]
Pertama, Makanan yang kita makan tanpa mempertimbangkan halal dan haramnya.
Makanan yang demikian akan mendesak munculnya syahwat dan kadang kita sulit
mengendalikannya. Mestinya yang mengendalikan kehidupan itu adalah hati, tetapi
nafsu mendominasi menejemennya sehingga hati menjadi gelap dan kotor.
Penyebab kedua adalah pertemanan
dengan orang yang zalim. Benar kata Rasul SAW bahwa agamamu tergantung agama
kawanmu. Jika agama kawan kita baik, maka agama kita akan baik. Sebaliknya,
jika agama kawan kita buruk, maka agama kta akan memburuk juga. Jika kawan kita
zalim, maka tanpa disadari, lambat atau cepat kita akan menjadi zalim juga.
Tingginya angan-angan merupakan
penyebab hati kotor yang ketiga. Kita sering berangan-angan yang tinggi.
Memiliki rumah besar, mobil mewah, harta yang berlimpah, isteri cantic dan
sebagainya. Angan-angan yang tidak sesuai dengan kenyataan hidup mendorong kita
mengambil jalan pintas dan menghalalkan segala cara demi mewujudkannya.
Sedangkan hati dengan nalurinya sering membisikkan agar kita kita waspada. Jika kata hati tidak kita
indahkan, hati menjadi gelap dan kotor.
Penyebab keempat hati kotor
adalah melupakan dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Sikap menganggap dirinya
suci dan menganggap orang lain kotor akan menumbuhkan sikap angkuh dan sombong.
Yang demikian ini menyebabkan mudah menyalahkan orang lain dan sulit mencari
kesalahan sendiri. Pepatah mengatakan, “Gajah di pelupuk mata tidak tampak,
kuman di seberang lautan tampak. Dosa sendiri yang tidak pernah disentuh dengan
istighfar dan tobat akan semakin mengotori hati kita.
3. Cara
Menjaga Hati
Agar hati tetap terjaga kebersihan
atau kesuciannya, kita harus menghindari hal-hal yang menyebabkan hati menjadi
kotor seperti yang telah tersebut di atas. Di samping itu, ada beberapa cara
agar hati kita terjaga kebersihannya. Pertama, kita harus meningkatkan harapan
kepada rahmat Allah SWT (raja). Allah SWT adalah Zat Yang Menjadikan
hidup dan mati agar kita teruji mana yang paling baik amalnya.[2]
Mestinya kita selalu berharap akan kasih sayang-Nya agar kita dibimbing
oleh-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Kenyakinan akan rahmat-Nya menjadikan
hati tenang dan bersih.
Cara kedua adalah meningkatkan
rasa takut kepada Allah SWT (hauf). Dengan mendawamkan rasa takut
kepada-Nya, ucapan dan perbuatan kita kan terjaga dari hal-hal yang tidak mendapat
keridhaan-Nya. Keyakinan akan pengawasan-Nya, menjadi hidup semakin lurus dan
bermutu. Hati menjadi lebih tenang dan tentram.
Meningkatkan rasa cinta kita
Allah SWT (hubb) adalah cara yang ketiga. Cinta mampu menumbuhkan sikap sami’naa
wa’atha’nan ( kami mendengar dan kami taat). Dengan selalu menjaga ketaatan
kepada-Nya, hidup akan selalu terarah dan bergairah dengan mendapatkan hasil
berlimpah di dunia hingga akhirat. Dengan mencinta-Nya, kita akan mendapatkan
cinta-Nya dan pengampunan-Nya.[3]
Cinta-Nya dan Pengampunan-Nya sudah cukup bagi kita untuk hidup bahagia dunia
akhirat. Kebahagian yang demikian akan menjadikan hati kan selalu terjaga
kebersihan dan kesuciannya.
4. Penutup
Akhirnya, hati kita bisa menjadi
kotor karena makanan yang kita makan, berteman dengan orang zalim, pajang
angan-angan, dan melupakan dosa-dosa yang lalu. Adapun cara menjaga hati agar
tetap barsih dan suci adalah menghindarkan diri dari hal-hal yang menyebabkan
hati kotor. Di samping itu, kita harus meningkatkan raja, hauf, dan hubb kepada
Allah SWT. Wallahu a’lam bish shawaab.
[1] Demikian dikatakan Tgk Sirajuddin, Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar
Gampong Teunong Darul Amanah yang dimuat dalam Hidayatullah.com
[2] Q.S. Almulk: 2
[3] Q.S. Ali Imran: 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar